Breaking News

Strategi Besar Amerika Serikat dan Arab Saudi untuk Mengerek Harga Minyak Dunia #Part2

Dan setelah harga minyak dunia bergerak menembus level $60 per barrels para pengamat pun banyak yang memperkirakan bahwa harga minyak dunia tidak akan bertahan lama di level harga tersebut karena diperkirakan akan adanya over supply produksi minyak Amerika dan apabila hanya mengandalkan pemangkasan produksi minyak OPEC dan Rusia harga minyak sangat sulit untuk dapat bertahan dan menguat lebih dari $60 per barrels, tetapi argumen itu terbantahkan saat ini harga minyak dunia terus bergerak naik saat ini harga Minyak jenis WTI berada di level $69.78 per barrels dan Minyak jenis Brent berada di level $74.96 per barrels.

Grafik harga minyak Jenis WTI dan Brent

https://tvc-invdn-com.akamaized.net/data/tvc_9b8e6a3409686ae27dcc0f21e4e94658.png

Dan saat ini setelah tidak lama lagi produksi minyak Amerika mengalahkan Rusia dan akan mengokohkan Amerika Serikat sebagai negara produsen minyak terbesar di dunia, Amerika terlihat mulai ikut menjaga kestabilan harga minyak agar tetap berada di atas level $60 per barrels dan bahkan terus mencoba mengerek harga Minyak dunia ke level yang lebih tinggi lagi.

Pada akhir Maret sebenarnya kenaikan harga minyak sudah mulai mereda dan harga minyak terlihat mulai menurun tetapi di awal bulan April ketika Amerika Serikat menuduh Suriah menggunakan senjata kimia untuk menyerang warga sipilnya, Amerika Serikat mengancam untuk mengambil tindakan tegas dan akan menghancurkan wilayah yang dicurigai sebagai tempat pengembangan senjata kimia milik Suriah alhasil ketegangan ini berhasil mengerek dan memanaskan kembali harga minyak dunia sebelum akhirnya serangan tersebut benar-benar terjadi pada tanggal 14 April 2018.

Ketika situasi mulai kondusif dan di awal bulan Mei harga minyak cenderung stabil. Publik kembali dikejutkan dengan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menuturkan bahwa Iran ‘berbohong’ dan terus mengembangkan senjata nuklirnya dan meyakini bahwa Presiden AS Donald Trump akan melakukan hal yang tepat dalam meninjau kesepakatan nuklir, sontak berita ini pun kembali memanaskan harga minyak dunia

Harga sempat mengalami tekanan pada Senin (30/4) setelah laporan Baker Hughes menunjukkan adanya peningkatan jumlah rig minyak AS sebanyak 5 rig menjadi 825 titik, level tertinggi sejak Maret 2015. Namun, pelemahannya tidak bertahan lama akibat dorongan dari laporan Israel tentang kesepakatan nuklir Iran.

“Minyak bereaksi sangat keras terhadap pengumuman Netanyahu, harga minyak melonjak setelah Netanyahu mengatakan, Israel memiliki bukti bahwa Iran berbohong tentang program nuklirnya setelah menandatangani perjanjian 2015. Hal ini membuat pelaku pasar berspekulasi bahwa Amerika Serikat akan menarik kesepakatan nuklir Iran.

Sekarang kita beralih ke Arab Saudi, saat ini Arab Saudi terus melakukan manuver untuk mengerek harga minyak dunia yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan memperbaiki ekonominya yang mendapatkan tekanan hebat akibat dari penurunan harga minyak dunia.

Arab Saudi pun telah membantu mendorong harga minyak naik hampir 50% dalam satu tahun dengan rekayasa pemotongan produksi besar dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan Rusia. Untuk setiap dolar kenaikan harga minyak, Arab Saudi mendapat sekitar US$ 3,1 miliar per tahun dalam pendapatan tambahan, menurut Rapidan Energy Group, sebuah perusahaan konsultan berbasis Washington. Tambahan uang tunai itu datang ketika ekonomi Saudi mengalami masa sulit yang menunjukkan betapa besarnya ketergantungannya pada minyak.

Belum lagi adanya rencana IPO Saudi Aramco perusahaan minyak raksasa milik pemerintah Arab Saudi, kesuksesan IPO Saudi Aramco sangat ditentukan oleh harga minyak dunia karena ketika harga minyak rendah maka Investor menjadi tidak tertarik untuk berinvestasi di sektor ini, dan dapat dipastikan pembeli saham IPO Saudi Aramco akan didominasi oleh perusahaan Investasi asal Amerika serikat.

Jadi sepertinya harga minyak di tahun 2018 ini akan semakin memanas di dorong oleh manuver-manuver yang dilakukan oleh negara-negara produsen Minyak besar dunia.

Soo..pastinya dari kenaikan harga Minyak dunia ini akan ada Pihak yang diuntungkan dan Pihak yang dirugikan.

Berada dimanakah anda Pihak yang diuntungkan atau dirugikan?...

Pastinya Pihak-Pihak yang diuntungkan dari kenaikan harga Minyak dunia ini adalah Negara - Negara Eksportir Minyak dan Perusahaan - Perusahaan yang bergerak di bidang Perminyakan serta turunannya seperti Perusahaan penyedia infrastrukturnya dan pengangkutannya/distribusinya.

Dan bagi anda sebagai end user atau konsumen akhir yaitu pengguna bahan bakar Minyak akan merasa diberatkan dengan adanya kenaikan harga minyak ini sehingga cost atau biaya untuk bahan bakar akan menjadi lebih tinggi, juga perusahaan yang bergerak di bidang jasa Transportasi yang memiliki komponen biaya utamanya adalah bahan bakar akan sangat merasakan dampaknya.

Demikian artikel kali ini, semoga bermanfaat.

Note : ini adalah opini dan pandangan pribadi penulis tanpa ada maksud dan niat apapun. Diambil dari berbagai sumber. 

Wassallam

Indra Kusumah
www.opinisaham.blogspot.co.id

   

    

Tidak ada komentar