Analisa Fundamental
Analisa Fundamental merupakan analisis
yang mempelajari kondisi fundamental perusahaan termasuk mempelajari
rasio keuangan perusahaan untuk menghitung harga wajar saham sebuah emiten berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis perusahaan saat ini serta prospek bisnisnya di masa yang akan datang.
Tahapan Analisa Fundamental dengan menggunakan analisa Top Down :
1. Kondisi makro perekonomian
Ini erat kaitannya dengan kebijakan pemerintah dalam rangka mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi. Jika perekonomian tumbuh maka sektor usaha pun ikut tumbuh laba perusahaan pun semakin besar sehingga perusahaan semakin agresif untuk berekspansi sehingga akselerasi pertumbuhan ekonomi semakin baik. Indikator kesehatan ekonomi utama yaitu : Inflasi, Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga Produsen, PDB/GDP dan Tingkat suku bunga.
2. Kondisi Sektor Usaha/Industri.
Kondisi sektor industri dimana perusahaan berada sangat berpengaruh terhadap perusahaan tersebut, sebagai contoh disaat perekonomian melambat dan daya beli masyarakat rendah maka pertumbuhan Sektor Properti akan melambat hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan laba perusahaan yang bergerak dibidang properti, ketika ada sentimen negatif terhadap Sektor CPO yaitu dengan adanya langkah parlemen Eropa untuk menyetujui rencana pelarangan penggunaan
minyak sawit pada bahan bakar untuk kendaraan bermotor mulai tahun 2021 dan adanya kenaikan bea masuk CPO oleh pemerintah India membuat harga CPO tertekan sangat dalam sehingga hal ini berdampak pada penurunan laba perusahaan yang bergerak di sektor CPO.
3. Kondisi Fundamental Perusahaan
Fundamental perusahaan merupakan faktor yang sangat penting sebelum anda memutuskan untuk membeli suatu saham perusahaan, pastikan anda membeli saham dari perusahaan yang bagus, suatu perusahaan dikatakan bagus apabila :
- Perusahaannya bertumbuh artinya nilai ekuitas/aset bersih perusahaan naik dari periode sebelumnya;
- Perusahaan menguntungkan artinya perusahaan dapat menghasilkan laba, perusahaan yang bagus biasanya memiliki Return on Equity (ROE ) yang tinggi;
- Perusahaan tidak memiliki hutang yang terlalu besar, dalam hal ini berarti perusahaan sangat konservatif alias hati-hati dalam menjalankan usahanya.
Analisa Fundamental biasanya dilakukan dengan melihat kinerja laporan keuangan perusahaan, berikut rasio-rasio yang sering digunakan untuk menilai kesehatan perusahaan dan menilai harga wajar (fair value) suatu saham :
Pendapatan (Earnings)
- Dividen Per Share : Dividen Payout Ratio/Jumlah saham beredar
- Earnings Per Share (EPS) : Laba Bersih/Jumlah saham beredar
- Book Value Per Share : Ekuitas / Jumlah saham beredar
Valuasi (Valuation)
- Dividen Yield : Dividen per Share / Harga Saham (%)
- Price to Earning Ratio (PER) : Harga Saham / Earning Per Share (EPS)
- Price to Book Value (PBV) : Harga Saham / Nilai Buku (Book Value)
Profitability
- Dividen Payout Ratio : Dividen / Laba Bersih (%)
- Gross Profit Margin : Laba kotor / Pendapatan
- Net Profit Margin : Laba Bersih / Pendapatan
- Return On Equity : Laba Bersih / Ekuitas
- Return On Assets : Laba Bersih / Aset
Likuiditas (Liquidity)
- Debt to Equity Ratio : Total Debt / Ekuitas
- Current Ratio : Aset Lancar / Hutang Lancar
- Quick Ratio : (Kas + Surat Berharga + Piutang) / Hutang Lancar
- Cash Rasio : Kas / Hutang Lancar
Demikianlah penjelasan singkat mengenai Analisa Fundamental semoga dapat bermanfaat khusunya bagi pembaca blog ini, sebelumnya saya ucapkan terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca blog opinisaham ini.
Terima kasih
Wassallam
Demikianlah penjelasan singkat mengenai Analisa Fundamental semoga dapat bermanfaat khusunya bagi pembaca blog ini, sebelumnya saya ucapkan terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca blog opinisaham ini.
Terima kasih
Wassallam
Tidak ada komentar