Breaking News

Metode Value Inveting

Metode Value Investing ini merupakan suatu metode investasi saham yang memfokuskan pada Nilai wajar saham, dengan mengetahui nilai wajar suatu saham (fair value) maka kita dapat menilai apakah harga suatu saham itu mahal atau murah.

Pada dasarnya suatu saham itu memiliki 2 (dua) nilai yaitu :
1. Present Value : Nilai saat ini
2. Future Value  : Nilai di masa yang akan datang.

Ke-2 nilai inilah yang mempunyai peranan dalam perubahan naik turun harga suatu saham di pasar.

Nilai saat ini (present value) yaitu nilai aset bersih perusahaan saat ini (ekuitas/book value), apabila persamaan ini dibandingkan dengan harga saham (price), maka akan didapatkan rumus :

PBV =      Price
             Book Value

Dengan mengetahui PBV suatu saham maka kita dapat menilai suatu saham itu mahal atau murah berdasarkan nilai present valuenya tanpa menghitung komponen future valuenya.

Nilai di masa yang akan datang (future value) yaitu nilai aset bersih perusahaan di masa yang akan datang, apabila suatu perusahaan secara konsisten terus mencetak laba setiap tahunnya dan laba tersebut terus tumbuh setiap tahunnya maka nilai perusahaan itu akan semakin tinggi di masa depan. Sehingga harga saham perusahaan seperti ini akan dihargai tinggi oleh pasar karena pasar akan memperhitungkan nilai future value perusahaan ini, sehingga inilah salah satu alasan kenapa harga saham suatu perusahaan saat ini dihargai tinggi oleh pasar. 

Metode lain Value investing yaitu Price to earning ratio (PER), perhitungan ini menitik beratkan pada seberapa besar laba per lembar saham (EPS) yang dapat dihasilkan oleh perusahaan, semakin besar PER berarti semakin mahal harga sahamnya sebaliknya kecil PER berarti semakin murah harga sahamnya. PER juga dapat dijadikan acuan untuk melihat payback period dari nilai investasi kita contohnya :

Saham A  Harganya (Price)           = 1000
                 Laba per lembar (EPS) =   200

Maka PER = Price/EPS = 5x

Asumsinya apabila kita mengeluarkan nilai investasi sebesar Rp. 1000,- dengan kemampuan Perusahaan menghasilkan laba per lembar saham Rp. 200,- (di setahunkan) maka asumsinya kita akan balik modal setelah 5 tahun.

Sebenarnya ada banyak metode dalam menghitung harga wajar saham dan tingkat kesulitan perhitungannya pun sangat bervariatif mulai dari yang sulit sampai sulit..sulit..sulit banget tapi percayalah kesederhanaan metode perhitungan bukan berarti metode tersebut tidak ampuh karena sesungguhnya pasar itu sangat sederhana, pasar itu bergerak secara dinamis, pasar itu tidak terpaku pada perhitungan-perhitungan matematis di atas kertas, yang berlaku di pasar itu adalah hukum Supply & Demand (Penawaran & Permintaan) dan yang menggerakkan permintaan & penawaran adalah Minat/Ketertarikan Pasar yang tidak dapat dihitung dengan angka matematis.

Ada 1 lagi yang penulis lupa jelaskan di atas dan ini juga tergolong metode yang banyak digunakan oleh para Value Investing yaitu Enterprise Value (EV)

Enterprise Value (EV) yaitu Ukuran ekonomi yang mencerminkan nilai pasar suatu bisnis. Enterprise Value digunakan sebagai salah satu tolak ukur dalam penilaian bisnis, keuangan, akuntansi, analisis portofolio, serta analisis risiko.

Enterprise Value (EV) adalah nilai kapitalisasi pasar (Market Cap) ditambah hutang kepada bank (lembaga keuangan) dikurangi uang kas perusahaan saat ini.

EV = Kapitalisasi pasar + Hutang Bank – Kas 

Tidak ada komentar