Breaking News

Strategi Besar Amerika dan Arab Saudi Untuk Mengerek Harga Minyak Dunia #Part 1



Tidak lama lagi Amerika Serikat akan menjadi negara produsen minyak terbesar di dunia mengalahkan Rusia, berdasarkan data International Energy Agency (IEA), Amerika Serikat (AS) akan menyalip Rusia sebagai produsen minyak terbesar dunia paling lambat tahun 2019 dan bahkan bisa terjadi di kuartal 4 tahun 2018 ini. Amerika Serikat sekarang sudah memproduksi minyak mentah melebihi eksportir nomor satu Arab Saudi, produsen minyak terbesar di OPEC.

Saat ini Minyak AS yang terus membanjiri pasar minyak global, setelah produsen minyak utama lainnya, termasuk Rusia dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), memangkas produksi minyak bumi demi menaikkan harga minyak, Minyak AS kini semakin banyak di ekspor, termasuk negara-negara di Asia yang ekonominya tumbuh dengan pesat, menggerogoti pasar OPEC dan Asia dan saat ini AS berhasil menekan kebutuhan impor minyak untuk kebutuhan dalam negerinya.

Maka tak heran ketika negara adikuasa menguasai supply suatu komoditas maka harga komoditas tersebut pun cenderung bisa dimainkan, hal tersebut saat ini sedang terjadi pada komoditas Minyak.

Dalam pertemuan di Wina, Austria, Rabu (30/11/2016), OPEC yang menguasai sepertiga pasokan minyak global itu sepakat memangkas produksi minyak sekitar 1,2 juta barel per hari (bph) atau lebih dari 3 persen, menjadi 32,5 juta bph. “Kesepakatan ini mulai berlaku 1 Januari 2017,” tulis OPEC dalam siaran persnya dan Rusia pun sebagai negara pengekspor minya terbesar di luar OPEC pun setuju untuk ikut melakukan pemangkasan produksi juga sehingga Harga minyak mentah langsung merespon dengan menguat hingga melebihi 5 persen.

Pada hari Kamis bertempat di WINA, Austria. Negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan Rusia kembali sepakat untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak sampai akhir tahun 2018, dan setelah rencana perpanjangan pemotongan produksi ini disetujui harga minyak terus berangsur naik hingga menembus level $60 per barrels.
 
Dengan harga minyak naik di atas $ 60 per barrels, Rusia telah menyatakan kekhawatiran bahwa perpanjangan semacam itu dapat mendorong lonjakan produksi minyak mentah di Amerika Serikat, yang tidak berpartisipasi dalam kesepakatan tersebut. Dan kekhawatiran Rusia pun akhirnya menjadi kenyataan saat ini EIA pun menghitung, produksi minyak AS mencapai rekor tertinggi pada pekan lalu hampir 10,4 juta barel per hari. EIA memperkirakan, produksi minyak AS pada kuartal keempat tahun ini bisa mencapai rata-rata 11,17 juta barel per hari dan dengan jumlah produksi tersebut Amerika Serikat akan menjadi produsen Minyak terbesar di dunia mengalahkan Rusia dan Arab Saudi.

Tidak ada komentar