Breaking News

Nada Hawkish Bank Indonesia, Alarm Bagi Sektor Perbankan

Image result for gambar tingkat suku bunga

Pernyataan Gubernur BI Agus Martowardojo bahwa bank sentral tidak akan ragu untuk mengambil langkah yang lebih kuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi. Termasuk, menaikkan kembali BI-7 day reverse repo rate. "Kalau kondisi mengharuskan untuk kami kembali melakukan penyesuaian policy rate. Menjadi sinyal kuat bahwa BI masih membuka ruang kenaikan tingkat suku bunganya di tahun ini.

Seperti kita ketahui bersama saat ini daya beli/tingkat konsumsi masyarakat masih belum sepenuhnya pulih atau masih berada di level rendah begitupun dengan tingkat inflasi yang masih berada di sekitar level 3%an, apabila BI tetap mengambil kebijakan pengetatan moneter dengan menaikkan tingkat suku bunganya sebagai langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah maka sektor perbankan akan merasakan dampak terbesarnya.

Berdasarkan Historis pelemahan rupiah yang diringi dengan kenaikan tingkat suku bunga sangat berdampak terhadap emiten sektor perbankan, saat itu saham-saham sektor perbankan mengalami koreksi yang sangat dalam.

Saat ini memang saham emiten sektor perbankan banyak yang sudah terkoreksi cukup dalam, namun di tengah kondisi ketidakpastian saat ini ruang koreksi saham-saham sektor perbankan ini masih cukup tinggi, tetapi bagi anda yang sudah tidak sabar untuk masuk sebaiknya wait & See dulu atau bisa masuk dengan perlahan tapi dengan syarat time horizon investasi anda adalah jangka panjang.

Secara psikologis dan sudah tertanam dalam mindset para pelaku pasar bahwa kenaikan tingkat suku bunga (BI Rate) akan menyebabkan kenaikan suku bunga kredit bank sehingga hal ini akan menekan pertumbuhan kredit dan menaikkan potensi kredit macet (NPL), apalagi saat ini kondisi daya beli masyarakat masih lemah. Padahal kenyataannya BI hanya menaikkan 25 bps atau sebesar 0.25% tetapi kekhawatiran/ketakutan di pasar sudah cukup besar sehingga hal inilah yang menyebabkan saham-saham sektor perbankan sudah terkoreksi cukup dalam apalagi kekhawatiran ini dibumbui dengan pelemahan Rupiah, Defisit NPI, Defisit Transaksi Berjalan, Defisit Neraca Dagang.

Secara ytd dana asing yang sudah keluar dari pasar modal kita sebesar  40.59T maka potensi koreksi IHSG ke depan masih terbuka lebar.

Dalam kondisi seperti ini kita harus lebih selektif lagi dalam memilih sektor usaha dan emiten di dalamnya sebaiknya kita hindari sektor yang langsung terkena dampak sentimen negatif kenaikan suku bunga, saat ini harga saham emiten sektor perbankan terlihat memang sudah mengantisipasi hal ini dengan koreksi yang cukup dalam, akan tetapi apabila kita mencermati sikap BI yang masih membuka lebar peluang kenaikan suku bunganya maka potensi lanjutan koreksi saham emiten perbankan ini masih cukup besar.

Fokuslah pada pohonnya bukan hutannya.

Demikian artikel kali ini semoga bermanfaat.


Wassallam     


    

1 komentar:

  1. PROGRAM PINJAMAN MUDAH
    Selama masa ekonomi yang tidak pasti ini, banyak orang mendapati diri mereka dihadapkan pada situasi di mana mereka dapat menggunakan bantuan keuangan. Apakah itu untuk keadaan darurat, perbaikan rumah, konsolidasi utang atau bahkan liburan keluarga - pinjaman pribadi berbunga rendah adalah cara yang aman dan dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan keuangan Anda. Di Alta Finance LLC, kami berspesialisasi dalam program pendanaan Pinjaman yang andal dan efisien. Hubungi kami hari ini menggunakan email perusahaan kami: altafinancellcfunding@gmail.com

    BalasHapus