Breaking News

Apakah IHSG Akan Menyentuh Level 5.500?

Image result for gambar saham

IHSG pada perdagangan hari kemarin ditutup melemah -1.96% dan Indeks Dow 30 malam tadi ditutup -0.54%, i-Share MSCI Indonesia ditutup -3.43%**.

Secara ytd di tahun 2018 ini IHSG sudah melemah sekitar -11%, hal ini tentunya membuat kinerja portofolio kita di tahun 2018 ini menjadi kurang menggembirakan, saat ini mulai muncul banyak pertanyaan akan kemanakah IHSG ?

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut tidak ada jawaban pasti, dalam kondisi seperti saat ini semua kemungkinan dapat terjadi entah itu IHSG akan menuju 5.500 atau mungkin akan menuju ke level yang lebih rendah lagi misalnya 5.000 atau 4.000 tetapi yang pasti masa BEARISH ini pasti akan ada akhirnya dan pasar akan kembali BULLISH lagi entah itu menuju ke level 6.000, 7.000, bahkan 10.000 dan bahkan lebih tinggi lagi tetapi permasalahannya kita semua tidak ada yang tahu kapan level-level tersebut akan dicapai oleh IHSG.

Baiklah..daripada kita pusing memikirkan IHSG akan kemana sebaiknya saat ini kita FOKUS untuk mencari Saham - Saham yang berpotensi memberikan kita imbal hasil yang sangat tinggi tentunya di masa yang akan datang dan sekali lagi kita tidak tahu kapan hal itu akan terjadi (kalau saya tahu pasti akan saya jual semua aset saya dan saya belikan saham tersebut saat ini hehe)

Berita kurang baiknya saat ini IHSG sudah terkoreksi kurang lebih -11% dari awal tahun dan berita baiknya saham-saham Blue Chip sudah banyak yang terkoreksi cukup dalam bahkan sudah ada yang sampai 4x dari nilai koreksi IHSG, di tengah BEARISH IHSG saat ini sudah banyak perusahaan yang berkinerja sangat baik tetapi harga sahamnya turun cukup dalam dan ini adalah peluang yang sangat jarang terjadi dan bahkan bisa dikatakan hampir tidak mungkin kita dapatkan disaat kondisi pasar BULLISH.

Jadi siapkah anda menangkap peluang ini dan mendapatkan profit multi bagger..

Sedikit pendapat dari penulis saat ini IHSG terseret sentimen pelemahan rupiah tetapi BI telah melakukan langkah-langkah preemptive, front loading dan a head of the curve salah satunya dengan menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 0.50% memang saat ini rupiah masih saja melemah dan bisa dikatakan tidak berada pada kondisi fundamentalnya, dengan melihat kondisi saat ini rupiah masih berpotensi melemah dan sangat terlihat jelas saat ini rupiah berpotensi mencari dan hampir bisa dikatakan sudah berada di titik keseimbangan baru yaitu level 14.000an dan sudah meninggalkan titik keseimbangan lama di level 13.000an yang sudah dihuni selama kurang lebih 3 tahunan.

Jadi apabila kita gunakan indikator rupiah (karena mata uang rupiah sudah mencerminkan keseluruhan kondisi perekonomian kita saat ini dan juga sudah mencerminkan faktor eksternal dan internal) akankah koreksi IHSG tertahan di sekitar area level 5.500an ?

Sekali lagi tidak ada jawaban pasti tetapi saya secara pribadi sebagai investor pasar modal sudah melihat saat ini merupakan saat yang sudah lama saya tunggu - tunggu untuk masuk menambah portofolio saham saya dan memberikan kesempatan kepada waktu untuk mengembangkan nilai investasi saya di masa yang akan datang (berikan waktu yang cukup untuk tumbuh dan berkembangnya investasi kita).

Tidak ada komentar