Membedah Chart IHSG: Perspektif Analisa Teknikal & Fundamental
1. ANALISA POLA/CHART PATTERN (DOUBLE TOP)
Proses pembentukan Pola Double Top yang diiringi Pullback ( chart IHSG Daily ) :
Pada tanggal 29-01-2018 IHSG mencapai all time high baru di level 6682 dan setelah itu IHSG
terkoreksi hingga sempat menyentuh level 6428 tanggal 06-02-2018 untuk
kemudian naik kembali dan mencapai all time high baru lagi di level 6688
tanggal 19-02-2018 dan setelah itu IHSG terkoreksi cukup dalam hingga
mencapai level 6500 tanggal 06-03-2018 dan besoknya IHSG turun hingga
menembus supportnya ke level 6346 pada tanggal 07-03-2018 untuk kemudian
naik kembali ke level 6498 tanggal 12-03-2018.
Proses pembentukan Double Top IHSG ini kurang lebih membutuhkan waktu 1 bulan, jangka waktu pembentukan suatu pola sangat menentukan kekuatan pola itu sendiri, jadi pola double top yang terjadi pada Chart IHSG Daily ini mempunyai kekuatan yang valid karena terbentuk dalam waktu 1 bulan.
Suatu pola perubahan harga yang dilanjutkan dengan PULLBACK mempunyai kekuatan yang lebih kuat dibandingkan yang tanpa diiringi PULLBACK. Analogi mudahnya apabila kita akan melakukan lompatan dan kita langsung melompat maka jarak lompatan yang dihasilkan tidak akan terlalu jauh, tetapi apabila kita sebelum melompat mundur dulu contohnya 3 langkah untuk mengambil ancang-ancang baru kemudian melompat maka jarak yang dihasilkan tentunya akan lebih jauh bukan.
2. ANALISA CANDLE ( BEARISH PATTERN )
Saat ini muncul 3 candle merah ( 3 hari berturut-turut ) ini membentuk Formasi BEARISH THREE BLACK CROWS (charta daily IHSG) dan candle yang ke-3 terakhir berbentuk candle bearish BELT HOLD (mempunyai akurasi yang tinggi) apabila kita melihat teori analisa candle ini maka IHSG masih ada peluang untuk melanjutkan penurunannya.
Jadi apabila kita kombinasikan antara Analisa Pola (Chart Pattern) dengan Analis Candle keduanya kompak memberikan sinyal penurunan IHSG.
Faktor Fundamental/Sentimen yang mempengaruhi IHSG :
1. Faktor Eksternal
- Kenaikan Federal Funds Rate
- Kebijakan Proteksionis Trump yang memicu perang dagang dan akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi global.
2. Faktor Internal/Domestik
- Yang terbaru adalah Neraca perdagangan bulan Februari 2018 mengalami defisit sebesar USD 0.12 miliar. Total ekspor bulan lalu sebesar USD 14.10 miliar dan total impor sebesar 14.21 miliar.
- Kekhawatiran hutang Indonesia yang menembus angka psikologis 4000 Triliun, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) mencatatkan total utang pemerintah per Februari 2018 sebesar 4.034,8 atau naik sebesar 13.46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
- Pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam tempo yang sangat cepat.
Dengan menggunakan analisa Teknikal terlihat bahwa IHSG masih ada kecenderungan untuk melanjutkan trend penurunannya dan dengan menggunakan analisa fundamental/sentimen banyak faktor baik eksternal/internal yang memberatkan/menahan laju kenaikan IHSG sehingga ada kecenderungan IHSG masih akan bergerak di zona negatif.
Note :
- ini hanya analisa/opini penulis pribadi tanpa ada maksud dan tujuan apapun.
- analisa teknikal hanya melihat historis pergerakan harga dimasa lalu jadi apabila digunakan untuk memprediksi pergerakan harga yang akan datang (masa depan) tidak ada jaminan 100% keakuratannya pasti akan ada bias.
Trim's
Proses pembentukan Pola Double Top yang diiringi Pullback ( chart IHSG Daily ) :
Grafik IHSG
Proses pembentukan Double Top IHSG ini kurang lebih membutuhkan waktu 1 bulan, jangka waktu pembentukan suatu pola sangat menentukan kekuatan pola itu sendiri, jadi pola double top yang terjadi pada Chart IHSG Daily ini mempunyai kekuatan yang valid karena terbentuk dalam waktu 1 bulan.
Suatu pola perubahan harga yang dilanjutkan dengan PULLBACK mempunyai kekuatan yang lebih kuat dibandingkan yang tanpa diiringi PULLBACK. Analogi mudahnya apabila kita akan melakukan lompatan dan kita langsung melompat maka jarak lompatan yang dihasilkan tidak akan terlalu jauh, tetapi apabila kita sebelum melompat mundur dulu contohnya 3 langkah untuk mengambil ancang-ancang baru kemudian melompat maka jarak yang dihasilkan tentunya akan lebih jauh bukan.
2. ANALISA CANDLE ( BEARISH PATTERN )
Saat ini muncul 3 candle merah ( 3 hari berturut-turut ) ini membentuk Formasi BEARISH THREE BLACK CROWS (charta daily IHSG) dan candle yang ke-3 terakhir berbentuk candle bearish BELT HOLD (mempunyai akurasi yang tinggi) apabila kita melihat teori analisa candle ini maka IHSG masih ada peluang untuk melanjutkan penurunannya.
Jadi apabila kita kombinasikan antara Analisa Pola (Chart Pattern) dengan Analis Candle keduanya kompak memberikan sinyal penurunan IHSG.
Faktor Fundamental/Sentimen yang mempengaruhi IHSG :
1. Faktor Eksternal
- Kenaikan Federal Funds Rate
- Kebijakan Proteksionis Trump yang memicu perang dagang dan akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi global.
2. Faktor Internal/Domestik
- Yang terbaru adalah Neraca perdagangan bulan Februari 2018 mengalami defisit sebesar USD 0.12 miliar. Total ekspor bulan lalu sebesar USD 14.10 miliar dan total impor sebesar 14.21 miliar.
- Kekhawatiran hutang Indonesia yang menembus angka psikologis 4000 Triliun, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) mencatatkan total utang pemerintah per Februari 2018 sebesar 4.034,8 atau naik sebesar 13.46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
- Pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam tempo yang sangat cepat.
Dengan menggunakan analisa Teknikal terlihat bahwa IHSG masih ada kecenderungan untuk melanjutkan trend penurunannya dan dengan menggunakan analisa fundamental/sentimen banyak faktor baik eksternal/internal yang memberatkan/menahan laju kenaikan IHSG sehingga ada kecenderungan IHSG masih akan bergerak di zona negatif.
Note :
- ini hanya analisa/opini penulis pribadi tanpa ada maksud dan tujuan apapun.
- analisa teknikal hanya melihat historis pergerakan harga dimasa lalu jadi apabila digunakan untuk memprediksi pergerakan harga yang akan datang (masa depan) tidak ada jaminan 100% keakuratannya pasti akan ada bias.
Trim's
Tidak ada komentar