Melihat Momen Kejatuhan Dow & IHSG di Tahun 2008, Perspektif Technical Analysis
Pada awal bulan November 2007 lalu, pasar modal amerika kembali
mengalami sell-off besar-besaran, seluruh indeks mengalami tekanan yang
luar biasa Indeks Dow melemah kurang lebih 4.5% dalam sepekan.
Karena
pada waktu itu belum diketahui penyebabnya maka kantor-kantor berita
finansial sibuk mencari keterangan untuk hal itu, maka publikasi yang
dikeluarkanpun terkesan hanya mencari "kambing hitam" atas peristiwa
tersebut, ada yang membuat alasan karena harga minyak yang melambung,
ada juga alasan karena rasa pesimis dari suatu perusahaan akan
peningkatan omset dan laba perusahaannya, jawaban-jawaban yang
dikeluarkan terkesan dipaksakan hal ini mungkin dikarenakan belum ada
alasan lain yang lebih baik atas kejatuhan Indeks Dow ini.
Ternyata
awal bulan November tahun 2007 itu kemudian dikenang sebagai awal dari
resesi yang menimpa Amerika yang menyebabkan terjadinya crash di bursa
saham Amerika.
Pada tahun 2008 IHSG juga
mengalami crash akibat dari resesi yang terjadi di Amerika sana,
ternyata resesi yang terjadi di amerika sana membuat banyak negara
merasakan dampaknya termasuk Indonesia.
Sebenarnya
secara Technical Analysis sudah dapat di deteksi gejala-gejala awal
pembalikan arah trend dengan melihat pola grafik pergerakan harga yang
terbentuk saat itu, serta adanya indikator-indikator yang menunjukan
sinyal yang kuat akan adanya pembalikkan arah trend.
Para pengguna aliran Technical Analisis (technicalist) juga menyadari
bahwa ada alasan-alasan atau penyebab dari suatu pergerakan harga di
pasar tetapi mereka tidak memusingkan hal itu. seorang technicalist
hanya berfikir secara praktis dan akurat dengan membiarkan pasar itu
sendiri yang memberitahukan kemana arah kecenderungan harga (trend) akan
berlangsung.
Dalam ilmu Technical Analysis dikenal dengan adanya "suatu pola kecenderungan pergerakan harga (Price Move in Trends)", ini merupakan adaptasi dari Hukum Newton I tentang Pergerakan (Newton's First Law of Motion). Hukum tersebut dipaparkan oleh ilmuwan Sir Isaac Newton pada makalahnya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menjelang akhir abad ke-16, yang intinya bahwa "sebuah pola pergerakan memiliki kecenderunga untuk terus berlanjut daripada tidak". Hal inilah yang menjadi dasar prinsip metode "Trend Follower" traders yang menunggangi sebuah pola kecenderungan atau trend untuk menghasilkan dan memaksimalkan keuntungan.
So..apakah
di tahun 2018 ini siklus 10 tahunan akan terjadi lagi terhadap
IHSG?...jawabannya kita semua tidak ada yang tahu tetapi kita dapat
mencermati gejala-gejala tersebut dan menjadikan kita lebih waspada
untuk melindungi investasi kita.
Tidak ada komentar