"127 Hours" Film Yang Sangat Inspiratif

 
Setelah mendengar judulnya, "127 Hours" dan sedikit tahu bahwa film ini bercerita tentang seseorang yang bertahan hidup selama 127 jam karena terjepit batu. Film ini sendiri diangkat dari kisah nyata Aaron Ralston, seorang pendaki gunung yang terjepit di antara batu dan gunung batu selama 5 hari dan memotong tangannya sendiri untuk bisa membebaskan diri. Kisah ini Aaron tulis dalam autobiografi Between a Rock and a Hard Place.

Film ini dimulai dengan adegan Aaron Ralston (James Franco) bersiap-siap untuk pergi menjelajahi celah-celah sempit di Robber Roost, Canyonlands National Park, Utah. Aaron berangkat dari rumah sendiri pada hari Jumat tanpa memberitahu siapapun kemana tujuaanya kali ini, bahkan ia tidak sempat membalas telepon ibunya. Setelah bermalam di mobilnya, sabtu dengan bersepeda sejauh 20 mil sampai juga Aaron di tempat tujuannya. Sebelum kejadian berlangsung, Aaron sempat bertemu dua gadis yang tersesat dan mengantarkan mereka ke tujuan mereka.
 Perjuangan Aaron dimulai ketika dengan semangatnya ia menjelajahi celah-celah sempit di antara gunung batu. Batu yang ia kira kuat & bisa menahan bobot tubuhnya ternyata jatuh dan batu tersebut menimpa tangan kanannya yang terjepit diantara gunung batu yang keras. Perjuangannya untuk bertahan hidup dimulai. Ketika ia harus bertahan hidup dengan air dan makanan yang sangat sedikit dan cuaca malam yang sangat dingin Film ini sama sekali tidak membosankan karena ada adegan flashback Aaron sebelum memutuskan untuk menjelajahi tempat itu. Kisah-kisah masa lalunya dan masa kecilnya menjadi bagian dari halusinasi Aaron karena dehidrasi. Kisah-kisah bersama pacarnya dan orang tuanya menjadikan film ini semakin menyita emosi. Satu hal yang tidak bisa dilupakan dari film ini adalah bagaimana kita bisa mempertahankan pikiran positif dan jernih ketika mengahadapi suatu masalah yang sangat berat dengan jalan buntu. Ada adegan dimana Aaron menghibur dirinya sendiri dengan menjadi pembawa acara komedi untuk menertawai kecerobohannya dirinya sendiri karena tidak memberitahu siapapun sebelum berangkat. Ada adegan dimana karena kecerobohannya juga sedikit air yang tersisa tumpah sehingga pada akhirnya ia harus meminum air kencingnya sendiri. Andaikan Aaron menyalahkan dirinya sendiri dan mengutuk kecerobohannya, dipastikan ia tidak akan berhasil bertahan hidup untuk menceritakan kisahnya. Klimaks film ini benar-benar menyiksa emosi. Beberapa menit, dimana adegan ketika ia memutuskan/memotong tangannya sendiri menjadi adegan yang susah untuk digambarkan. Bagaimana tidak, ia mematahkan tulangnya sendiri dan memotong tangannya menggunakan pisau tumpul. Benar-benar menguras emosi. Dan anti-klimaksnya benar-benar pas, kebebasan. Film ini layak untuk mengispirasi jalan kehidupan manusia. Bagaimana kita bersikap menghadapi situasi genting dalam kehidupan, bahkan yang berhubungan dengan nyawa kita sendiri.

Kesempatan selalu ada tinggal kita memilih jalan yang mana. Aaron Ralston telah membuktikan bahwa jalan untuk hidup akan selalu ada ketika tidak berhenti berusaha dan tetap berpikiran positif dan jernih.

Semoga kisah inspiratif Aaron Ralston dapat memberikan inspirasi bagi kita khususnya dalam menghadapi masa bearish IHSG saat ini, tetaplah berfikir jernih dan positif, kerugian adalah resiko yang melekat pada investasi tidak ada investasi tanpa resiko dan tidak ada keberhasilan/kesuksesan tanpa pengorbanan.

Aaron Ralston kini hidup bahagia, ia menikah dengan Jessica Trusty dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak.

Tidak ada komentar