Breaking News

Peluang Di Balik Perang Dagang (Trump Effect)

Setelah gagal memanfaatkan peluang Pola Technical Rebound pada penutupan akhir pekan kemarin, yang diakibatkan oleh pernyataan Trump yang secara tak terduga akan menaikan tarif bea masuk barang impor china menjadi 100 miliar dollar AS, sepertinya IHSG telah kehilangan kesempatan/momen terbaik (technical rebound) di Support kuat MA 200. (Pola terbaik analisa teknikal maupun fundamental akan miss apabila dihantam berita negatif apalagi sentimen negatif itu berasal dari pernyataan seorang presiden negara adikuasa yaitu Donald Trump)
Pada penutupan Jumat kemarin IHSG terkoreksi -0.13%, Indeks DOW ditutup melemah -2.34%, S&P 500 melemah -2.19%, EIDO melemah -1.37%.
Sedangkan Safe Haven: Emas ditutup menguat 0.64%, T-Note 10 th AS menguat 0.44%.
Tetapi apabila kita bandingkan Grafik Dow, Gold & T-Note 10th AS (Dengan menggunakan data selama 10 Tahun ke belakang) dapat kita lihat sbb :
Apabila kita melihat perbandingan pertumbuhan Indeks Dow Jones, Gold & Surat Utang 10 Tahun AS, maka didapati bahwa Indeks Dow Jones mengalami pertumbuhan tertinggi diantara ketiganya, perbandingan menggunakan jangka waktu 10 tahun (periode tahun 2008 sd 2018), ini artinya apa, saat ini perekonomian Amerika Serikat sedang bertumbuh dan dalam kondisi baik.
Dampak positif perang dagang terhadap Amerika Serikat :
Sebenarnya awal munculnya perang dagang ini adalah karena adanya keinginan dari Amerika Serikat untuk memperbaiki defisit neraca perdagangannya khususnya defisit neraca perdagangan dengan cina.
Amerika Serikat mengalami defisit perdagangan dengan Cina mencapai US$ 375 miliar atau sekitar Rp 5.169 triliun. Hal itu mengakibatkan timbulnya pengangguran besar di AS. " Dan Ini merupakan sebuah defisit terbesar dalam sejarah negara AS".
Defisit neraca perdagangan ini sangat berpengaruh buruk terhadap PDB/GDP, karena selain konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah, neraca nperdagangan merupakan komponen yang mempengaruhi Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran.

Rumus PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah: PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor - impor)
Disini jelas terlihat apabila Amerika Serikat berhasil menekan defisit neraca perdagangannya maka Amerika Serikat dapat memacu akselerasi pertumbuhan perekonomiannya dan hal ini akan diikuti dengan pertumbuhan Indeks sahamnya yaitu Indeks Dow Jones tentunya.
Saat ini pelaku pasar terlihat sedang melakukan "SELL THE RUMOR" apakah setelah kebijakan Tarif bea masuk impor untuk produk china diputuskan dan di sahkan pasar akan "BUY THE NEWS"
IHSG dalam waktu dekat ini besar kemungkinan masih akan tertekan karena saat ini pelaku pasar sedang dalam ketakutan akan terjadinya Perang Dagang sehingga pelaku pasar banyak yang melakukan aksi jual untuk kemudian mengalihkan aset investasinya ke instrumen investasi lain yang lebih aman dan ada juga yang hanya melakukan Wait&See sambil menunggu gejolak di pasar saham mereda.
Saat ini Penurunan indeks Dow sudah dalam pola pergerakan harga yang menyempit tetapi masih disertai "VOLUME" yang cukup besar ini tandanya masih ada potensi penurunan lanjutan, menarik kita cermati apakah harga akan tertahan di Support ataukah harga berhasil menembus Support kuatnya?Secara Teori Pergerakan harga yang menyempit (Falling Wedge) menandakan terjadinya konsolidasi harga sebelum harga melanjutkan rally kenaikannya, tetapi berhubung saat ini pasar sedang bergejolak jadi sebaiknya kita lebih berhati-hati karena segala kemungkinan bisa terjadi.
https://d54-invdn-com.akamaized.net/content/piccbf634e4dba888e34e325c97c8afbdad.png
https://d54-invdn-com.akamaized.net/content/piccbf634e4dba888e34e325c97c8afbdad.png
Jadi siapkah anda mendapatkan peluang profit bersama "TRUMP EFFECT"
"SELL THE RUMOR, BUY THE NEWS"
Bersabar adalah hal terbaik dalam segala hal.
Tetaplah berinvestasi di Pasar Modal

Wassallam

Tidak ada komentar